Kehidupan lebah tersusun atas organisasi dan pembagian tugas yang jelas dan rapi. Masing-masing kelompok lebah memiliki tugas masing-masing. Sebagian lebah bertugas menjaga keamanan, sebagian lainnya bertugas mencari makan, membuat rumah, sebagian bertelor, dan juga lainnya menjadi pejantan. Masyarakat lebah dipimpin oleh seekor ratu lebah. Semua lebah loyal penuh terhadap pimpinannya, sepanjang pimpinannya itu masih konsisten dengan tata aturan organisasinya.
Lebah dalam hidupnya selalu memberi manfaat bagi lainnya dan tidak pernah membuat kerusakan. Binatang ukuran kecil bersayap enam ini mencari makan berupa madu. Oleh karena itu mereka beterbangan dari bunga satu ke bunga lainnya untuk mencari makan. Bulu kakinya yang lebut memberi manfaat bagi proses terjadinya pembuahan.
Dari kehidupan lebah, bisa diambil pelajaran lainnya yaitu siolidaritas antar sesamanya yang semikian tinggi. Jika terdapat seekor lebah yang diganggu hingga mati, maka lebah lainnya akan membela hingga titik darah penghabisan. Lebah-lebah tersebut akan menyerang dengan menyengatnya. Padahal jika jarum sengatan itu putus, -----dan selalu putus jika digunakan untuk menyengat, maka lebah itu akan segera mati.
Keindahan sifat lainnya, lebah tidak pernah membuat kerusakan. Andaikan binatang penyengat ini hinggap di ranting yang lembek dan lapuk sekalipun, ranting itu tidak akan putus. Lebah hidupnya selalu memberi manfaat bagi lainnya. Madu yang diambil dari sarang lebah sangat bermanfaat untuk kesehatan dan juga obat maupun lainnya.
Berbeda dengan lebah adalah lalat. Binatang ini selalu gemar dengan benda-benda kotor, jorok, dan berbau. Mereka selalu berkerumun di tempat-tempat seperti itu. Organisasi dan solidaritas tidak dikenal pada kehidupan lalat. Bahkan jika antar lalat bertemu, selalu saling mematuk. Jika terdapat temannya mati, dengan sebab apa saja, disambut gembira. Bangkainya akan diperebutkan untuk dimakan.
Jika lebah selalu memberi manfaat, maka lalat sebaliknya. Bulu kakinya yang kasar, membawa penyakit dari satu tempat ke tempat lainnya. Oleh karena itu, orang selalu hati-hati dengan makanan yang telah dihinggapi oleh lalat, khawatir terkena penyakit yang dibawa melalui kaki lalat itu.
Mengamati dua jenis binatang tersebut ------lalat dan lebah, kita akan mendapat pelajaran yang sangat berharga. Melalui kehidupan binatang itu, rupanya Tuhan akan memberikan pelajaran, agar manusia memilih dari dua jenis cara kehidupan itu. Pilihan pertama adalah kehidupan lebah, yaitu selalu hinggap pada tempat-tempat indah, wangi, selalu memberi manfaat, memiliki solidaritas yang tinggi antar teman, hidupnya terorganisasi secara rapi dan kokoh.
Sebaliknya dengan lebah, adalah lalat. Binatang itu tidak memiliki solidaritas sama sekali. Antar sesama kawan saling bermusuhan, mereka selalu berada pada tempat yang jorok, dan hidupnya selalu menyebar penyakit. Orang melihat lalat selalu merasa jijik, khawatir binatang tersebut membawa kotoran dan penyakit. Orang selalu mengamankan makanan dari binatang ini dengan cara menutup rapat-rapat.
Mudah-mudahan kita semua berhasil memetik pelajaran dari kedua jenis kehidupan binatang ini. Ternyata sedemikian tinggi kasih sayang Allah, memberikan pelajaran kepada makhluknya yang paling dimuliakan, yaitu manusia, melalui kehidupan binatang kecil, sederhana, dan selalu ada di sekitar kita. Semogalah, hidup kita semua menjadi yang terbaik, mampu membangun sillaturrahiem, menjaga solidaritas pertemanan, sebagaimana yang diajarkan oleh Allah swt., melalui ayat-ayat qowliyah berupa al Qur�n dan hadits, maupun ayat kawniyah, yaitu semisal kehidupan lebah dan lalat tersebut. Wallahu a�lam.
Ahmad Jakaria